Cara Blokir Ip Dari Address List Mikrotik Menggunakan Script

Cara Blokir Ip Dari Address List Mikrotik Menggunakan Script

Rekomendasi Buku tentang IP Address

Berikut ini buku bacaan yang bisa Grameds baca untuk mengetahui lebih lengkap tentang IP Address, di antaranya:

Bagaimana Ancaman Keamanan terkait Alamat IP?

Satu hal yang harus kita ingat bersama bahwa kita harus selalu melindungi IP address dan jangan membagikannya kepada siapa pun. Jika alamat IP sampai diketahui hacker atau penjahat di dunia internet, kita akan berada dalam kondisi yang bahaya.

Walaupun tidak menampilkan informasi yang sensitif, IP address tetap berisiko dimanfaatkan oleh hacker atau penjahat di internet untuk:

Nah, setelah mengetahui beberapa penjelasan dari artikel tentang IP Address ini, berikut rangkumannya. IP address merupakan deretan angka yang digunakan oleh semua perangkat agar berhubungan melalui internet.

Ada dua jenis alamat IP, yaitu IPv4 yang sudah digunakan sejak masa awal internet dan IPv6 yang belakangan ini diciptakan untuk menutup kekurangan kuota di IP address yang semakin menipis. Selain itu, alamat IP juga dibedakan menjadi beberapa jenis dan kelas. IP address bermanfaat untuk melakukan koneksi remote dengan device lain dan server.

Yuk sekarang kita mulai lebih waspada lagi saat menjelajahi internet dan selalu lindungi IP address kita, demi keamanan saat melakukan aktivitas di internet.

Apa saja versi IP Address?

Sekarang ini sudah miliaran website yang tersedia di internet. Belum lagi, jumlah perangkat yang terhubung dengan internet pastinya lebih banyak dari itu. Oleh karena itu, saat ini ada dua versi IP address yang biasanya digunakan, dua itu adalah IPv4 dan IPv6.

Ini merupakan versi IP address yang sudah dipakai sejak internet mulai dimanfaatkan secara komersial. Versi IPv$ ini juga menjadi versi yang paling banyak digunakan. Bisa jadi, saat ini kita sedang memakainya.

IPv4 memiliki panjang angka 32 bit dan terdiri dari empat kumpulan angka yang dipisahkan dengan titik. Kumpulan angka ini masing-masing menjadi representasi desimal dari delapan digit (bit) angka biner.

Satu baris yang terdiri dari delapan angka biner itu juga disebut sebagai oktet. Setiap oktet bernilai maksimal 255. Oleh sebab itu, alamat IPv4 ini memiliki rentang dari 0.0.0.0 sampai 255.255.255.255. Dengan rentang itu, IPv4 bisa menampung hampir 4,3 miliar IP address.

Supaya kita bisa mengilustrasikan penjelasan di atas, di bawah ini merupakan beberapa contoh alamat IPv4:

Saat ini, versi IPv6 address belum digunakan meluas, tetapi IPv6 diciptakan disebabkan kapasitas IPv4 yang makin menipis. IPv6 mempunyai panjang angka 128 bit dan terdiri dari delapan kumpulan angka dan huruf yang dipisahkan dengan titik dua. Masing-masing kumpulan angka dan huruf itu adalah representasi desimal dari 16 angka biner.

Oleh karena banyaknya kemungkinan kombinasi angka dan huruf yang ada, IPv6 dapat menampung 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat. Dengan jumlah yang banyak itu, dunia internet tidak akan kekurangan IP address untuk waktu yang cukup lama. Salah satu contoh alamat IPv6 yaitu 2001:cdba::3257:9652.

Bagaimana Ancaman Keamanan terkait Alamat IP?

Satu hal yang harus kita ingat bersama bahwa kita harus selalu melindungi IP address dan jangan membagikannya kepada siapa pun. Jika alamat IP sampai diketahui hacker atau penjahat di dunia internet, kita akan berada dalam kondisi yang bahaya.

Walaupun tidak menampilkan informasi yang sensitif, IP address tetap berisiko dimanfaatkan oleh hacker atau penjahat di internet untuk:

Nah, setelah mengetahui beberapa penjelasan dari artikel tentang IP Address ini, berikut rangkumannya. IP address merupakan deretan angka yang digunakan oleh semua perangkat agar berhubungan melalui internet.

Ada dua jenis alamat IP, yaitu IPv4 yang sudah digunakan sejak masa awal internet dan IPv6 yang belakangan ini diciptakan untuk menutup kekurangan kuota di IP address yang semakin menipis. Selain itu, alamat IP juga dibedakan menjadi beberapa jenis dan kelas. IP address bermanfaat untuk melakukan koneksi remote dengan device lain dan server.

Yuk sekarang kita mulai lebih waspada lagi saat menjelajahi internet dan selalu lindungi IP address kita, demi keamanan saat melakukan aktivitas di internet.

IpV6 untuk Mendukung Operasi Jaringan dan domain Name System (DNS) (2019) karya Onno W. Purbo

Buku yang ditulis oleh Onno W. Purbo ini membahas pengetahuan praktis yang perlu dimiliki oleh siapa saja yang ingin mengoperasikan IPv6 dalam jaringan, server, router, dan lainnya. Pembaca hanya bermodalkan peralatan cukup dengan laptop LInux saja.

Materi dalam buku ini disajikan dan cocok untuk dipelajari oleh pelajar di sekolah, perguruan tinggi, maupun khalayak umum yang bergelut di bidang jaringan. Buku ini diharapkan bermanfaat membantu untuk mengembangkan jaringan IPv6 di Indonesia.

IpV6 untuk Mendukung Operasi Jaringan dan domain Name System (DNS) (2019) karya Onno W. Purbo

Buku yang ditulis oleh Onno W. Purbo ini membahas pengetahuan praktis yang perlu dimiliki oleh siapa saja yang ingin mengoperasikan IPv6 dalam jaringan, server, router, dan lainnya. Pembaca hanya bermodalkan peralatan cukup dengan laptop LInux saja.

Materi dalam buku ini disajikan dan cocok untuk dipelajari oleh pelajar di sekolah, perguruan tinggi, maupun khalayak umum yang bergelut di bidang jaringan. Buku ini diharapkan bermanfaat membantu untuk mengembangkan jaringan IPv6 di Indonesia.

Apa itu Shared IP dan Dedicated IP?

Jika kita menjalankan satu atau lebih dari satu website, ada dua jenis IP address yang digunakan server web hosting, yakni Shared IP dan Dedicated IP. Bagaimana penjelasan keduanya?

Dari penjelasan sebelumnya tentang IP publik, sudah tahu bahwa masing-masing dari server website memiliki satu alamat IP address. Shared IP biasanya tersedia pada server shared hosting, di mana semua penggunanya berbagi seluruh sumber daya server itu, termasuk IP address-nya. Bukan hanya itu, semua domain yang dimiliki seorang pengguna juga memakai alamat IP address yang sama.

Jika shared IP dipakai bersama-sama untuk semua pengguna pada suatu server, dedicated IP ini hanya digunakan oleh satu domain saja. Walaupun jenis IP address ini biasanya ditawarkan pada server dedicated hosting dan cloud VPS hosting, beberapa penyedia layanan web hosting yang terjangkau/murah memperbolehkan pelanggannya untuk menggunakan dedicated IP pada server shared hosting.

Apa Perbedaan IP Dinamis dan IP Statis?

Penyedia layanan internet sebenarnya memberikan dua jenis IP address, yaitu dinamis dan statis. Berikut adalah penjelasan atas keduanya.

IP address dinamis merupakan jenis yang biasanya dimiliki oleh khalayak umum, termasuk kita ini. Alamat IP ini diberikan oleh penyedia layanan internet secara gratis, tetapi tidak bersifat abadi.

Mengapa tidak abadi? Dari ulasan di atas sudah dijelaskan bahwa saat ini jumlah IP address yang bisa digunakan kian menipis. Oleh karena itu, alamat IP digunakan dengan bergiliran. Penyedia layanan internet juga yang akan bertanggung jawab atas hal ini. IP address dinamis bisa berubah satu kali setiap minggu, bulan, atau bahkan tahun. Tetapi, restart perangkat atau router internet juga bisa menyebabkan pergantian ini.

Sementara itu, IP Address statis justru berkebalikan dengan jenis IP Address dinamis. IP address statis sudah “di-booking” oleh pihak yang menggunakannya.

Pengguna yang melakukan reservasi pada satu ataupun lebih dari alamat IP termasuk penyedia layanan web hosting, virtual private network (VPN), dan server file transfer protocol (FTP). Penyedia layanan itu membutuhkan IP address yang tak berubah karena layanan akan bergantung padanya. Kita harus membayar sejumlah biaya yang diberikan oleh penyedia layanan internet untuk mendapatkan IP address yang statis ini.

Apa Perbedaan IP Dinamis dan IP Statis?

Penyedia layanan internet sebenarnya memberikan dua jenis IP address, yaitu dinamis dan statis. Berikut adalah penjelasan atas keduanya.

IP address dinamis merupakan jenis yang biasanya dimiliki oleh khalayak umum, termasuk kita ini. Alamat IP ini diberikan oleh penyedia layanan internet secara gratis, tetapi tidak bersifat abadi.

Mengapa tidak abadi? Dari ulasan di atas sudah dijelaskan bahwa saat ini jumlah IP address yang bisa digunakan kian menipis. Oleh karena itu, alamat IP digunakan dengan bergiliran. Penyedia layanan internet juga yang akan bertanggung jawab atas hal ini. IP address dinamis bisa berubah satu kali setiap minggu, bulan, atau bahkan tahun. Tetapi, restart perangkat atau router internet juga bisa menyebabkan pergantian ini.

Sementara itu, IP Address statis justru berkebalikan dengan jenis IP Address dinamis. IP address statis sudah “di-booking” oleh pihak yang menggunakannya.

Pengguna yang melakukan reservasi pada satu ataupun lebih dari alamat IP termasuk penyedia layanan web hosting, virtual private network (VPN), dan server file transfer protocol (FTP). Penyedia layanan itu membutuhkan IP address yang tak berubah karena layanan akan bergantung padanya. Kita harus membayar sejumlah biaya yang diberikan oleh penyedia layanan internet untuk mendapatkan IP address yang statis ini.

Pengertian IP Address

IP Address merupakan serangkaian angka yang menjadi identitas perangkat dan terhubung ke internet atau infrastruktur jaringan lainnya. Apa fungsinya? Fungsinya bisa diumpamakan sebagai nomor rumah pada alamat, yakni memastikan agar data dikirimkan ke perangkat yang tepat. Untuk panjangnya rangkaian angka dimulai dari 0.0.0.0 hingga 255.255.255.255.

Unsplash.com/John Schnobrich

Protokol Internet, dalam bahasa Indonesia merupakan semacam alat untuk mengidentifikasi segala perangkat yang terhubung ke jaringan, baik jaringan internet pada umumnya maupun lokal.

Perlu kita ketahui bersama, saat kita menggunakan perangkat seperti: laptop, PC, ponsel, atau bahkan printer. Sebenarnya, di semua perangkat itu memiliki IP address-nya masing-masing, lho.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat memunculkan berbagai inovasi-inovasi yang mempermudah kehidupan manusia. Saat ini kebanyakan atau bahkan hampir semua orang telah beralih ke media sosial sebagai media untuk berkomunikasi yang efisien dan efektif. Meskipun begitu, setidaknya setiap orang masih mempunyai dan menggunakan nomor telepon agar bisa terhubung antar sesama dan bisa terhubung ke aplikasi lainnya,.

Mari kita analogikan bersama jika penjelasan di atas masih belum jelas. Kita bayangkan saja diri kita dan orang lain merupakan perangkat komputer dan IP address merupakan nomor telepon masing-masing. Singkatnya, IP address merupakan sebaris angka yang dimiliki setiap perangkat seperti: komputer, gawai, smartphone, dan lain sebagainya yang terhubung melalui internet. Angka-angka di setiap perangkat dan digunakan untuk menghubungi satu sama lain tentunya berbeda-beda.

Kemudian, bagaimana seseorang bisa mengakses situs di internet dengan nomor-nomor yang berbeda-beda itu? Semua situs yang diakses adalah kumpulan file dan data yang dijalankan pada server hosting yang disimpan, dalam hal ini adalah perangkat komputer.

Oleh sebab itu, masing-masing website memiliki IP addressnya masing-masing, misalnya Google menggunakan nomor 74.125.224.72 sebagai IP Address. Tetapi, ada kemungkinan bahwa alamat IP situs seseorang akan sama dengan yang dimiliki webmaster lainnya.